Articles ●
21 Jul 2025
Kesalahan Umum dalam Strategi Iklan Digital & Cara Menghindarinya

Pendahuluan
Di era digital yang kompetitif, iklan online bisa menjadi senjata ampuh untuk mengembangkan bisnis—tetapi banyak brand masih melakukan kesalahan mendasar yang membuang budget dan mengurangi ROI.
Artikel ini akan mengungkap:
✔ 7 kesalahan strategi iklan digital paling umum
✔ Dampak kesalahan ini pada performa kampanye
✔ Solusi praktis untuk memperbaikinya
✔ Studi kasus brand yang gagal & sukses
1. Tidak Menentukan Target Audiens dengan Spesifik
Kesalahan:
- Hanya menarget "pria usia 20-40 tahun" tanpa segmentasi lebih dalam.
- Mengabaikan minat, perilaku, dan pain points audiens.
Dampak:
- CTR rendah (di bawah 1%)
- Biaya per konversi tinggi
Solusi:
✅ Gunakan Facebook Audience Insights atau Google Analytics 4 untuk analisis demografis & perilaku.
✅ Buat 3-5 buyer persona (contoh: "Andi, 28 thn, suka gadget & khawatir baterai boros").
Contoh:
Sebuah brand skincare meningkatkan konversi 40% setelah memfokuskan iklan pada "wanita 25-34 tahun dengan masalah jerawat hormonal".
2. Mengabaikan Optimasi Mobile
Kesalahan:
- Desain iklan hanya untuk desktop
- Landing page lambat di HP (loading >3 detik)
Dampak:
- 56% pengguna akan meninggalkan halaman (Google)
- Penjualan mobile terlewat
Solusi:
✅ Gunakan format 9:16 (vertikal) untuk iklan video.
✅ Tes kecepatan dengan Google PageSpeed Insights.
✅ Pastikan CTA mudah diklik dengan jari.
3. Tidak A/B Testing
Kesalahan:
- Hanya membuat 1 versi iklan
- Tidak membandingkan headline, gambar, atau CTA
Dampak:
- Kehilangan peluang meningkatkan CTR & konversi
Solusi:
✅ Test minimal 3 variasi untuk setiap iklan.
✅ Gunakan Google Optimize atau Facebook A/B Testing.
Contoh:
Sebuah e-commerce menemukan bahwa iklan dengan warna tombol merah menghasilkan 20% lebih banyak klik daripada hijau.
4. Lupa Tracking & Analisis Data
Kesalahan:
- Tidak pasang pixel konversi
- Hanya pantau "suka" & "share"
Dampak:
- Tidak tahu iklan mana yang benar-benar menghasilkan penjualan
Solusi:
✅ Pasang Google Tag Manager & Meta Pixel.
✅ Lacak metrik kunci:
- ROAS (Return on Ad Spend)
- CPA (Cost per Acquisition)
5. Terlalu Fokus pada Kuantitas, Bukan Kualitas
Kesalahan:
- Membuat 20 iklan berbeda tanpa strategi jelas
- Mengejar jangkauan luas tapi tidak relevan
Dampak:
- Anggaran terkuras tanpa konversi bermakna
Solusi:
✅ Fokus pada 5-10 iklan berkualitas tinggi per bulan.
✅ Prioritaskan audiens yang paling mungkin membeli.
6. Mengcopy Competitor Tanpa Adaptasi
Kesalahan:
- Meniru iklan kompetitor tanpa riset
- Tidak menonjolkan unique selling proposition (USP)
Dampak:
- Brand terlihat "biasa saja"
- Perang harga dengan kompetitor
Solusi:
✅ Analisis kompetitor pakai SEMrush atau SpyFu.
✅ Tekankan keunggulan unik produk Anda.
Contoh:
Brand lokal Es Teh Indonesia sukses karena iklan fokus pada "rasa original sejak 1940", bukan sekadar harga murah.
7. Tidak Optimasi untuk Voice Search
Kesalahan:
- Hanya target kata kunci teks
- Abaikan pertanyaan alami seperti "di mana beli X terdekat?"
Dampak:
- Kehilangan 40% traffic dari pencarian suara
Solusi:
✅ Gunakan AnswerThePublic untuk temukan pertanyaan suara populer.
✅ Optimalkan Google My Business.
Kesimpulan
Menghindari 7 kesalahan ini bisa menghemat budget iklan sekaligus meningkatkan konversi. Ingat:
- Target spesifik > jangkauan luas
- Mobile-first bukan pilihan lagi
- Testing & data adalah kunci sukses