All Articles

Articles ●

30 May 2025

Mengapa First-Party Data adalah Masa Depan Iklan Digital?

mengapa-firstparty-data-adalah-masa-depan-iklan-digital

Dunia periklanan digital sedang mengalami perubahan besar. Dengan semakin ketatnya regulasi privasi (seperti penghapusan cookie pihak ketiga) dan tingginya permintaan akan iklan yang relevan, first-party data muncul sebagai solusi utama.


Tapi apa sebenarnya first-party data? Mengapa begitu penting? Dan bagaimana brand bisa memanfaatkannya untuk strategi iklan yang lebih efektif? Mari kita bahas!


Apa Itu First-Party Data?

First-party data adalah data yang dikumpulkan langsung dari audiens atau pelanggan Anda, melalui:

  • Website & aplikasi (leads, riwayat belanja)
  • Formulir pendaftaran (newsletter, membership)
  • Survei & feedback pelanggan
  • Interaksi di media sosial & email marketing

Berbeda dengan third-party data (data dibeli dari pihak lain), first-party data lebih akurat, legal, dan hemat biaya.


5 Alasan First-Party Data adalah Masa Depan Iklan Digital

1. Era Cookie-less Sudah Dimulai

  • Google Chrome menghapus dukungan cookie pihak ketiga mulai 2024.
  • Safari & Firefox sudah memblokirnya sejak lama.
  • Solusi: First-party data tidak bergantung pada cookie, jadi tetap bisa dipakai untuk targeting.


2. Lebih Aman & Sesuai Regulasi

  • Regulasi seperti GDPR (Eropa) dan UU PDP (Indonesia) membatasi penggunaan data tanpa izin.
  • First-party data dikumpulkan dengan persetujuan pengguna, sehingga lebih compliant.


3. Audience Targeting Lebih Akurat

  • Data dari pelanggan sendiri lebih relevan dibanding data beli yang mungkin sudah kedaluwarsa.
  • Bisa dipakai untuk personalized marketing (contoh: rekomendasi produk berdasarkan riwayat belanja).


4. ROI Lebih Tinggi

  • Iklan berbasis first-party data memiliki konversi 2-3x lebih tinggi karena tepat sasaran.
  • Contoh: Retargeting pengunjung website yang sudah menunjukkan minat.


5. Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan

  • Dengan data sendiri, brand bisa memberikan pengalaman lebih personal.
  • Contoh: Program loyalitas berdasarkan kebiasaan belanja.



Cara Mengumpulkan First-Party Data untuk Iklan Digital

1. Optimalkan Website & Aplikasi

  • Pasang pop-up sign-up (contoh: "Dapatkan diskon 10% dengan berlangganan newsletter").
  • Gunakan analytics tools (Google Analytics 4) untuk lacak perilaku pengunjung.


2. Manfaatkan Loyalty Program & Membership

  • Contoh: Toko online bisa memberikan poin untuk setiap pembelian yang bisa ditukar hadiah.


3. Adakan Kontes atau Giveaway

  • Kumpulkan data melalui form pendaftaran dengan syarat follow sosial media atau isi survei.


4. Gunakan Chatbots & Live Chat

  • Data dari interaksi chat bisa dipakai untuk personalized follow-up.


5. Integrasikan dengan CRM

  • Tools seperti HubSpot atau Salesforce membantu mengelola data pelanggan secara terpusat.


Contoh Sukses Penggunaan First-Party Data

✅ Shopee → Menggunakan riwayat pencarian & belanja untuk rekomendasi produk.

✅ Traveloka → Mengirim promo personalized berdasarkan destinasi favorit pengguna.

✅ McDonald’s → Program loyalitas via app dengan diskon spesifik untuk menu yang sering dibeli.


Masa Depan Iklan Digital: First-Party Data + AI

  • Generative AI (seperti ChatGPT) bisa membantu menganalisis data untuk prediksi perilaku pelanggan.
  • Predictive analytics memungkinkan iklan lebih proaktif.


Kesimpulan

Dengan penghapusan cookie pihak ketiga dan tuntutan privasi yang ketat, first-party data bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Brand yang mulai mengumpulkan dan memanfaatkannya sekarang akan unggul dalam persaingan iklan digital.