All Articles

Articles ●

10 Apr 2025

Metaverse Marketing: Masih Relevankah di 2025? (Jawaban Berbasis Data)

metaverse-marketing-masih-relevankah-di-2025-jawaban-berbasis-data

Metaverse sempat menjadi buzzword paling panas di 2022, tapi dengan penurunan hype sebesar 60% di 2024 (Google Trends), banyak marketer bertanya:

"Apakah investasi marketing di metaverse masih worth it di 2025?"

Artikel ini akan menjawabnya dengan:


Data terbaru adopsi metaverse global & Indonesia

3 brand yang sukses (dan gagal) di metaverse

Biaya realistik campaign metaverse

Prediksi tren 2025-2026

Alternatif lebih feasible untuk Web3 marketing


1. State of Metaverse di 2025: Data & Fakta

📉 Penurunan Minat Tapi Bukan Kematian

  • Pencarian "metaverse" turun 60% sejak puncaknya di 2022 (Google Trends)
  • Meta (Facebook) mengurangi 50% tim metaverse (Reuters, 2024)
  • Tapi...
  • Pengguna aktif Roblox & Fortnite tetap stabil (350 juta MAU)
  • Adopsi AR glasses tumbuh 120% (terutama di Asia)


🇮🇩 Kondisi di Indonesia:

  • Pengguna aktif metaverse: ~8 juta (versus 200 juta pengguna medsos)
  • Industri yang aktif:
  • NFT musik (contoh: Isyana Sarasvati di Decentraland)
  • Virtual fashion (contoh: Brand lokal di Zepeto)
  • Virtual property (contoh: Suku Bali di Sandbox)


2. 3 Brand yang Sukses (dan Gagal) di Metaverse

**✅ Kasus Sukses:

  1. Telkomsel - GraPARI Virtual
  • Strategi: Virtual store untuk beli paket data & merchandise
  • Hasil: 500.000+ pengunjung dalam 3 bulan
  1. Djarum - "Kretek City" di Decentraland
  • Strategi: Virtual event dengan musisi indie
  • Hasil: 80% peserta usia 18-24 tahun (target tercapai)


❌ Kasus Gagal:

  1. Brand FMCG yang Investasi Rp 2M untuk Virtual Concert
  • Masalah: Hanya 800 peserta hadir (ROI negatif)
  • Pelajaran: Audiens mainstream belum siap



3. Prediksi 2025: Metaverse vs. Alternatif Web3

🚀 Peluang Metaverse di 2025:

  1. Niche communities (contoh: K-pop metaverse fans)
  2. Virtual try-on (AR fashion & beauty)
  3. Gaming integrations (branded items di Roblox)


🔥 Alternatif Lebih Realistis:

  1. Augmented Reality (AR) Marketing
  • Contoh: Filter Instagram "coba produk virtual"
  1. Loyalty Program Blockchain
  • Poin reward berbasis NFT
  1. AI + Virtual Influencers
  • KOL digital seperti @lilmiquela


4. Jadi... Masih Worth Itkah?

✅ YA, Jika:

  • Target Anda Gen Z & gamers
  • Sudah ada komunitas Web3 loyal
  • Budget cukup untuk jangka panjang


❌ TIDAK, Jika:

  • Target pasar masa mainstream
  • Hanya ikut-ikutan trend
  • Berharap ROI cepat (<6 bulan)


🚀 Rekomendasi untuk Brand Indonesia:

  1. Mulai dengan AR/VR kecil (filter IG, virtual try-on)
  2. Kolaborasi dengan game lokal (seperti Lokapala)
  3. Fokus pada utility, bukan sekadar "ada di metaverse"