Articles ●
04 Jul 2025
The Power of Retargeting: Boost Your Conversions with Smart Ads

Strategi Cerdas untuk Meningkatkan Konversi dengan Iklan yang Tepat Sasaran
Di dunia digital yang kompetitif, hanya 2% pengunjung website yang langsung membeli pada kunjungan pertama (Salesforce, 2024). Namun, dengan retargeting yang tepat, Anda bisa mengubah 98% sisanya menjadi pelanggan.
Artikel ini akan membahas cara kerja retargeting, strategi terbaik di 2024, dan contoh nyata bagaimana bisnis di Indonesia meningkatkan penjualan hingga 300% dengan teknik ini.
Apa Itu Retargeting dan Mengapa Sangat Efektif?
Definisi Retargeting:
Teknik iklan digital yang menargetkan pengunjung website, pengguna aplikasi, atau pelanggan yang pernah berinteraksi dengan brand Anda sebelumnya.
Fakta Penting:
- Retargeting meningkatkan konversi hingga 150% dibanding iklan biasa (Google)
- Biaya per konversi 70% lebih murah daripada iklan baru (Meta)
- 76% konsumen lebih mungkin membeli setelah melihat retargeting ad (Invesp)
3 Jenis Retargeting Paling Efektif di 2024
1. Website Retargeting
Target: Pengunjung website yang belum konversi
Cara Kerja:
- Pasang pixel Facebook/Google di website
- Buat audience berdasarkan:
- Halaman yang dikunjungi
- Waktu yang dihabiskan
- Produk yang dilihat
Contoh Strategi:
- Tunjukkan produk yang dilihat + diskon 10%
- Tawarkan free shipping untuk yang abandon cart
2. Social Media Engagement Retargeting
Target: Orang yang pernah:
- Like/comment/save post Anda
- Tonton video >50%
- Klik "Lihat Selengkapnya"
Platform Terbaik:
- Facebook/Instagram
- TikTok
- LinkedIn (untuk B2B)
3. Email Retargeting
Target: Pelanggan yang:
- Buka email tapi tidak klik
- Klik tapi tidak beli
- Sudah lama tidak berinteraksi
Contoh Kreatif:
- "Item yang Anda lihat hampir habis!"
- "Lanjutkan checkout Anda - diskon 15% hari ini"
5 Strategi Retargeting Terbukti di Indonesia
1. Dynamic Product Ads (DPA)
Cocok untuk: E-commerce
Cara Kerja:
- Iklan otomatis menampilkan produk yang pernah dilihat pengguna
- Bisa dikombinasi dengan promo
Hasil Nyata:
Sebuah fashion lokal di Jakarta meningkatkan penjualan 217% dengan DPA di Instagram.
2. Sequential Retargeting
Tahapan:
- Iklan brand awareness
- Iklan testimoni pelanggan
- Iklan limited-time offer
Contoh:
Klinik kecantikan di Surabaya meningkatkan booking 300% dengan alur:
- Video "Masalah kulit wajah Anda?"
- Testimoni pasien
- Promo konsultasi gratis
3. Cross-Selling Retargeting
Target: Pelanggan yang sudah beli
Contoh:
- Untuk yang beli smartphone: tawarkan casing
- Untuk yang beli baju: tawarkan celana matching
4. Lookalike Audience Retargeting
Target: Orang mirip dengan pelanggan terbaik Anda
Cara Setup:
- Unggah data pelanggan loyal
- Buat lookalike 1-5% di Meta Ads
5. Time-Decay Retargeting
Strategi:
- Semakin lama tidak kembali, semakin agresif promonya
- Contoh Alur:
- Hari 1: Iklan produk biasa
- Hari 7: + free gift
- Hari 14: + diskon 20%
Tools Retargeting Terbaik 2024
Gratis:
- Facebook Pixel
- Google Ads Remarketing Tag
- TikTok Pixel
Berbayar (Mulai Rp 500.000/bulan):
- AdRoll (All-in-one retargeting)
- Perfect Audience (Cross-platform)
- Rejoiner (Khusus email retargeting)
Tips Optimasi Retargeting
✅ Frequency Cap: Maksimal 3-5x tampil/hari
✅ Exclude Converters: Stop iklan setelah beli
✅ Creative Refresh: Ganti gambar setiap 2 minggu
✅ Dayparting: Tampilkan saat jam aktif (8-10pm)
Studi Kasus: Toko Online Skincare
Masalah:
- 1.000 visitor/hari
- Hanya 20 konversi
Solusi Retargeting:
1. Pixel di website
2. 3 lapis audience:
- Lihat produk >30 detik
- Masukkan keranjang
- Abandon checkout
3. Iklan berbeda untuk tiap grup
Hasil dalam 30 Hari:
- Konversi naik 340%
- ROAS 8:1
Pitfalls to Avoid
❌ Terlalu agresif (membuat annoyed)
❌ Target terlalu luas
❌ Tidak A/B test creative
Template Rencana Retargeting
Minggu 1:
- Pasang pixel tracking
- Kumpulkan data 500+ pengunjung
Minggu 2:
- Buat 3 segmentasi audience
- Desain 2 set kreatif
Minggu 3:
- Launch campaign Rp 100.000/hari
- Monitor CTR & konversi
Minggu 4:
- Scale yang bekerja
- Refresh kreatif
Kesimpulan
Retargeting adalah senjata rahasia digital marketing karena:
🔹 Biaya lebih murah daripada iklan baru
🔹 Konversi lebih tinggi (audience sudah kenal brand)
🔹 Bisa otomatisasi dengan dynamic ads